Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 7 Pendidikan
Bahasa Indonesia · Bab 7 Pendidikan
Asep Yudha

24/08/2021 14:42:33

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pelajaran 7

Pendidikan

Sumber:

Jawa Pos,

2007

Pada Pelajaran 7 ini, tema “Pendidikan” menjadi pengantar

dalam materi-materi yang akan kita pelajari bersama. Beberapa

kemampuan yang harus kalian capai dalam pembelajaran pada

pelajaran ini adalah kemampuan mendengarkan pembacaan kutipan

novel remaja terjemahan, membawakan sebuah acara dengan baik,

menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif,

serta menulis puisi.

Persiapkan diri kalian dan awalilah selalu dengan semangat

untuk berprestasi.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

124

Peta Konsep

Pendidikan

Mendengarkan

Identifikasi karakter

tokoh novel remaja

asli atau terjemahan

Berbicara

Membawakan

acara

Membaca

Membaca intensif

Menulis

Menulis puisi

Pelajaran 7 Pendidikan

125

A. Mengidentifikasi Karakter Tokoh Novel

Remaja (Asli atau Terjemahan)

Sebagaimana telah dikemukakan pada pembelajaran

sebelumnya, novel sebagai salah satu karya sastra memiliki unsur-

unsur yang membangun, baik dari dalam (intrinsik) maupun dari

luar (ekstrinsik). Tentu kalian masih mengingatnya, bukan? Coba

kalian buka kembali mengenai unsur intrinsik sebuah karya sastra.

Dari unsur intrinsik tersebut, kita dapat membedah sebuah karya

sastra, sehingga kita tahu secara lebih mendalam mengenai karya

tersebut.

Berkenaan dengan karakter tokoh yang terdapat pada novel,

kalian dapat mengidentifikasikannya jika kalian membaca novel

secara utuh dan lengkap. Selain itu, kalian juga dapat memahami

unsur-unsur intrinsik yang ada.

Simaklah kutipan novel berikut dengan saksama untuk melatih

kemampuan kalian mengidentifikasikan karakter tokoh dalam novel!

Stasiun Kereta

Mereka turun dari kereta Oimachi di

Stasiun Jiyugaoka. Mama menggandeng Totto-

chan melewati pintu pemeriksaan karcis.

Totto-chan yang jarang sekali naik kereta,

enggan mengulurkan karcisnya yang berharga.

Ia memegangi karcisnya erat-erat.

“Bolehkah aku menyimpannya?” Totto-

chan bertanya kepada petugas pengumpul

karcis.

“Tidak boleh,” jawab petugas itu sambil

mengambil karcis dari tangannya.

Totto-chan menunjuk kotak yang penuh

dengan karcis. “Itu semua punyamu?”

“Bukan, itu milik stasiun kereta,” jawab

petugas itu sambil mengambil karcis dari

orang-orang yang keluar stasiun.

“Oh.” Totto-chan memandang kotak itu

dengan penuh minat, lalu melanjutkan,

“Kalau sudah besar, aku mau jadi penjual

karcis kereta!”

Petugas pengumpul karcis itu

memandangnya untuk pertama kali. “Anak

laki-lakiku juga ingin bekerja di stasiun kereta.

Mungkin nanti kalian bisa bekerja sama-

sama.”

Totto-chan bergeser, menjauh selangkah

agar bisa memandang si petugas pengumpul

karcis. Laki-laki itu bertubuh gemuk,

berkacamata, dan kelihatannya berhati baik.

“Hmm.” Totto - chan berkacak pinggang

dan mempertimbangkan gagasan itu dengan

sungguh-sungguh. “Aku tak keberatan bekerja

dengan anakmu,” katanya. “Aku akan

memikirkannya. Tapi sekarang aku sedang

sibuk karena aku mau pergi ke sekolahku yang

baru.”

Ia lari ke tempat Mama menunggu

sambil berteriak, “Aku ingin jadi penjual

karcis!”

Mama tidak kaget. Dia hanya berkata,

“Kukira kau ingin jadi mata-mata.”

Berjalan sambil memegangi tangan

Mama, Totto-chan ingat, sampai kemarin dia

masih yakin ingin menjadi mata-mata. Tapi

asyik juga kalau harus mengurusi sekotak

penuh karcis kereta.

“Aku tahu!” Gagasan hebat terlintas di

kepalanya. Dia menengadah memandang

Mama, lalu berteriak keras-keras, “Bukankah

aku bisa jadi penjual karcis yang sebenarnya

mata-mata?”

Sumber:

Dok. Penerbit

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalian

adalah dapat menen-

tukan dan mengidenti-

fikasi karakter tokoh

novel remaja (asli

atau terjemahan) yang

dibacakan.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

126

Mama tidak menjawab. Wajah

cantiknya yang ditudungi topi felt berhiaskan

bunga-bungaan mungil tampak serius.

Sebenarnya Mama sangat cemas. Bagaimana

kalau sekolah baru itu tidak mau menerima

Totto-chan? Dia memandang Totto-chan yang

melompat-lompat sepanjang jalan sambil

berbicara pada dirinya sendiri. Totto-chan

tidak tahu Mama merasa khawatir. Jadi ketika

mata mereka bersitatap, dia berkata riang,

“Aku berubah pikiran. Aku akan bergabung

dengan kelompok pemusik jalanan yang selalu

berkeliling sambil mengiklankan toko-toko

baru!”

Suara Mama terdengar putus asa ketika

berkata, “Ayo cepat! Kita bisa terlambat. Kita

tidak boleh membuat Kepala Sekolah

menunggu. Jangan ceriwis. Perhatikan

jalanmu dan berjalanlah dengan benar.”

Di depan mereka, di kejauhan, gerbang

sebuah sekolah kecil mulai kelihatan.

(

Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela,

Tetsuko

Kuroyanagi)

Dalam memahami karakter tokoh dari sebuah novel yang

diperdengarkan atau kalian simak, kalian tentu harus dapat

menyimak dengan baik. Dalam hal ini, kalian harus benar-benar

dapat menangkap isi cerita secara kronologis, detail, dan lengkap,

terutama pada bagian-bagian yang berkaitan dengan penokohan.

Pada dasarnya, dalam sebuah novel terdapat beberapa

karakter tokoh, yaitu berikut.

1.

Karakter yang berkaitan dengan posisi; tokoh utama, pembantu,

tokoh biasa.

2.

Karakter yang berkaitan dengan sifat; lembut, kasar, pemarah,

sabar, gegabah, dan lain-lain.

3.

Karakter yang berkaitan dengan peran: antagonis, protagonis,

dan netral.

Berkenaan dengan novel di atas, judul asli novel tersebut

adalah

Totto-chan: The Little Girl at the Window

, yang

dialihbahasakan oleh Widya Kirana menjadi

Totto-chan: Gadis

Cilik di Jendela

. Berdasarkan kutipan novel di atas dapat diberikan

beberapa kesimpulan berkaitan dengan karakter tokoh yang ada.

Secara implisit (tersirat atau tidak dikemukakan langsung pada

bacaan), karakter tokoh dalam kutipan novel tersebut sebagai

berikut.

1.

Totto-chan: seorang bocah yang aktif, cerdas, ingin banyak

tahu, memiliki keinginan-keinginan pada hal-hal yang

dianggap menarik, serta sayang terhadap barang atau benda

yang dianggapnya berharga. Hal-hal tersebut dapat dilihat

Sumber:

Dok. Penerbit

Pelajaran 7 Pendidikan

127

dalam kutipan pada paragraf pertama, paragraf 14, dan

lainnya.

2.

Mama: seorang yang cantik, terlalu mudah khawatir,

perhatian, dan sedikit mudah putus asa. Hal tersebut dapat

dilihat dari beberapa paragraf menjelang akhir kutipan.

3.

Tukang karcis: tegas dan perhatian, gemuk, berkacamata,

serta baik hati. Hal tersebut dapat dilihat pada awal cerita

dan pada paragraf 8.

Uji Kemampuan 1

Simaklah petikan novel berikut dengan cermat dan saksama!

Malam itu latihan dilakukan di Play-

house. Latihan terakhir sebelum pementasan

pertama, dan masih banyak yang harus kami

kerjakan. Sepulang sekolah, siswa laki-Iaki di

kelas drama harus membawa semua properti

panggung dari ruang kelas ke truk sewaan

untuk diangkut ke Playhouse. Masalahnya

adalah siswa laki-Iakinya hanya aku dan

Eddie, dan Eddie bukanlah orang yang indra-

indranya terkoordinir dengan baik. Kami harus

melewati sebuah pintu, menggotong barang

berat, dan postur Hoovillenya menjadi

kendala. Pada setiap saat yang kritis ketika

aku betul-betul memerlukan bantuannya

untuk menahan beban, ia akan tersandung

debu atau seekor serangga di lantai, sehingga

latar properti panggung itu akan ditimpakan

pada jari-jariku, yang kemudian akan terjepit

di kusen pintu dengan cara yang amat

menyakitkan.

“S-s-sori,” kata Eddie. “Sakit ... ya?”

Jawabku dengan sengit, “Pokoknya

jangan lakukan itu lagi.”

Namun, Eddie tidak bisa mencegah

dirinya untuk tidak tersandung-sandung lagi,

sama seperti halnya ia tidak mampu

mencegah turunnya hujan. Pada saat kami

selesai membongkar pasang semuanya,

jemariku tampak seperti jemari Toby, si

tukang serabutan. Bagian terburuknya adalah,

aku bahkan tidak sempat makan sebelum

latihan dimulai. Memindah-mindahkan

properti panggung itu telah menghabiskan

waktu tiga jam, dan kami baru selesai

memasangnya kembali beberapa menit

sebelum yang lain tiba untuk mulai latihan.

Dengan semua kejadian yang berlangsung,

hari itu, boleh dikatakan suasana hatiku betul-

betul tidak baik.

Aku mengucapkan dialog-dialogku tanpa

konsentrasi, dan Miss Garber tidak sekali pun

mengucapkan kata luar biasa sepanjang

malam. Matanya menunjukkan keprihatinan,

namun Jamie hanya tersenyum dan

mengatakan padanya agar tidak khawatir, dan

semuanya akan baik-baik saja. Aku tahu Jamie

cuma ingin mempermudah keadaan, tapi aku

menolaknya ketika ia memintaku

mengantarnya pulang.

Playhouse terletak di tengah-tengah kota,

dan aku harus berjalan ke arah yang berbeda

dengan arah rumahku untuk mengantarnya

pulang. Selain itu, aku tidak ingin terlihat

mengantarnya pulang lagi. Namun Miss

Garber kebetulan mendengar pembicaraan

kami dan berkata dengan nada tegas, bahwa

aku akan menemaninya dengan senang hati.

“Kalian berdua bisa mengobrol tentang

pementasan itu,” ujarnya. “Mungkin kalian

bisa melatih bagian-bagian yang masih kaku.”

Tentu saja, yang dimaksud kaku di sini adalah

aku.

Jadi sekali lagi aku mengantar Jamie

pulang, tapi ia pasti tahu bahwa aku sedang

tidak ingin berbicara karena aku melangkah

sedikit lebih jauh di depannya. Kedua

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

128

tanganku di dalam saku, bahkan aku tidak

menoleh ke belakang untuk melihat apakah

ia mengikutiku. Ini berlangsung selama

berapa menit pertama, dan aku tidak

mengucapkan sepatah kata pun padanya.

“Suasana hatimu sedang tidak baik, ya?”

tanya Jamie akhirnya. “Kau bahkan tidak

berusaha malam ini.”

“Tidak ada yang luput dari perhatianmu,

kan?” sahutku ketus tanpa menoleh ke

arahnya.

“Mungkin aku bisa membantu,”

usulnya. Nadanya terdengar tulus, yang

membuatku jadi semakin kesal.

“Aku tidak yakin,” bentakku.

“Mungkin, kalau kau mau menceritakan

padaku apa yang mengganjal ....”

Aku tidak membiarkan Jamie

menyelesaikan ucapannya.

“Dengar,” kataku, seraya berhenti dan

berdiri berhadapan dengannya. “Aku

menghabiskan waktu untuk menggotong-

gotong properti sialan itu. Aku belum makan

sejak siang, dan sekarang aku harus berjalan

ekstra satu mil hanya untuk memastikan kau

sampai di rumah, padahal kita sama-sama

tahu bahwa kau sebetulnya tidak

memerlukanku untuk mengantar pulang.”

Baru pertama kali itulah aku menaikkan

volume suaraku saat berbicara dengannya.

Terus terang, rasanya lumayan menyenangkan.

Aku sudah memendamnya sekian lama. Jamie

tampak sangat terkejut untuk menanggapi

kemarahanku, dan aku terus melanjutkan.

“Satu-satunya alasanku melakukan ini

adalah karena ayahmu, yang bahkan tidak

menyukaiku. Semua ini betul-betul konyol.

Aku berharap tidak pernah setuju untuk

melakukannya.”

“Kau cuma mengatakan semua ini karena

kau tegang menghadapi pementasan besok

....”

Aku memotong ucapannya dengan

gelengan kepalaku. Sekali aku sudah mulai,

kadang-kadang sulit bagiku untuk berhenti.

Aku hanya mampu menghadapi sikap optimis

dan keceriaannya sampai di sini, dan ini

bukan hari yang tepat untuk mendesakku

makin jauh.

“Kau masih juga belum mengerti, ya?”

tanyaku gusar. “Aku sama sekali tidak merasa

tegang menghadapi pementasan. Aku cuma

sedang tidak ingin berada di sini. Aku tidak

ingin mengantarmu pulang, aku tidak ingin

teman-temanku terus membicarakanku, dan

aku tidak ingin menghabiskan waktu

bersamamu. Kau terus berlagak seakan kita

berteman, tapi nyatanya tidak begitu. Kita

tidak punya hubungan apa-apa. Aku cuma

ingin semua ini segera berakhir dan aku bisa

kembali ke kehidupan normalku.”

Jamie tampak sakit hati menerima

luapan kemarahanku, dan sejujurnya, aku

tidak dapat menyalahkannya.

(

Kan Kukenang Selalu,

Nicholas Spark)

Kerjakanlah perintah soal berikut dengan tepat dan benar

di buku tugasmu!

1.

Secara keseluruhan, ada berapa tokohkah yang terlibat dalam

petikan novel di atas?

2.

Jelaskan karakter setiap tokoh dalam petikan novel tersebut

yang berkaitan dengan kepribadian dan watak! Sertakan data

yang dapat kamu temukan dalam novel tersebut!

TAGIHAN

1. Bacalah sebuah novel

terjemahan!

2. Tentukan tokoh dan

karakter tokoh yang

terdapat dalam novel

tersebut! Tunjukkan-

lah datanya!

Pelajaran 7 Pendidikan

129

3.

Jelaskan karakter setiap tokoh dalam petikan novel tersebut

yang berkaitan dengan peran! Sertakan data yang dapat kamu

temukan dalam novel tersebut!

4.

Tunjukkan data yang memuat karakter tokoh berdasarkan hasil

kesimpulan menyimakmu!

5.

Tunjukkan contoh pengungkapan karakter tokoh yang dapat

disimpulkan berdasarkan perilaku tokoh dalam cerita!

B. Membawakan Acara

Pernahkah kalian melihat seorang pembawa acara yang

tengah membawakan acara? Bagaimanakah cara dia membawa-

kan acara? Dapatkah kalian membawakan sebuah acara dengan

baik, benar, serta menggunakan bahasa yang santun? Tentu kalian

akan dapat melakukannya, jika kalian mau mempelajari dan

melatihnya.

Membawakan acara adalah menyampaikan susunan acara

kepada peserta atau hadirin yang mengikuti acara. Dalam memba-

wakan acara, kita harus dapat menyesuaikan sikap kita terhadap

acara yang sedang dijalani. Artinya, kita dapat membedakan sikap

saat membawakan acara yang sifatnya gembira, sedih, dan khidmat.

Perhatikanlah ilustrasi berikut sebagai bahan referensi kalian

dalam pembahasan materi mengenai membawakan acara ini!

Pada bulan ini kepala sekolahmu mendapat penghargaan

sebagai guru teladan tingkat provinsi. Acara penyerahan

penghargaan tersebut dilakukan di sekolahmu. Acara tersebut

dihadiri oleh kepala Depdiknas, wali kota, dan pejabat penting

lainnya. Pada acara tersebut, kamu mendapat tugas menjadi

pembawa acara. Susunan acara dalam acara tersebut meliputi

pembukaan, sambutan ketua panitia, sambutan wali kota,

penyerahan penghargaan guru teladan oleh kepala depdiknas

provinsi, kesan dan pesan sang guru teladan, istirahat dan hiburan,

serta penutup. Sebagai pembawa acara, kamu harus dapat

membawakan acara dengan baik dari awal hingga akhir acara

tersebut.

Contoh bentuk membawakan acara tersebut adalah berikut.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bapak Kepala Depdiknas Provinsi

Sumatra Selatan yang kami hormati, Bapak

Wali Kota Kodya Palembang beserta seluruh

tamu undangan yang saya muliakan, marilah

kita panjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Atas segala kebaikan yang

telah Tuhan anugerahkan kepada kita bersama,

kita dapat berkumpul di sini.

Pada kesempatan ini, kami atas nama

panitia dan keluarga besar MTs Mulia Darma

mengucapkan terima kasih setulusnya atas

kehadiran Bapak, Ibu, dan hadirin semuanya

di Aula MTs Mulia Darma, dalam rangka

Sumber:

Dok. Penerbit

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalian

adalah dapat

membawakan sebuah

acara dengan bahasa

yang baik, benar,

santun serta dengan

sikap yang tepat.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

130

penyerahan penghargaan Guru Teladan

Provinsi Sumatra Selatan.

Sebelum menginjak acara yang pertama,

perkenankan kami, menyampaikan rangkaian

acara penyerahan penghargaan Guru Teladan

Provinsi Sumatra Selatan.

Acara yang pertama adalah pembukaan,

kemudian dilanjutkan sambutan ketua panitia

dan sambutan Wali Kota Kodya Palembang.

Selanjutnya adalah acara inti, yaitu

penyerahan penghargaan Guru Teladan

Provinsi Sumatra Selatan oleh Kepala

Depdiknas Provinsi Sumatra Selatan. Acara

keempat, yaitu kesan dan pesan dari sang

Guru Teladan. Acara kelima, yaitu lain-lain.

Di pengujung acara akan kita tutup dengan

doa bersama.

(Selanjutnya, penyampaian acara dapat

diperinci sebagai berikut.)

1.

Untuk mengawali acara kita kali ini,

marilah acara ini kita buka dengan doa

bersama. Berdasarkan keyakinan kita

masing-masing, berdoa mulai.

2.

Acara selanjutnya adalah sambutan.

Sambutan yang pertama yaitu dari ketua

panitia, yang akan disampaikan oleh Bapak

Ir. Anwar Simatupang. Kepada Bapak

Anwar kami persilakan.

(setelah sambutan

selesai)

Terima kasih kepada Bapak Anwar,

dan sambutan yang kedua, yaitu oleh Wali

Kota Kodya Palembang. Kepada Bapak

Wali Kota Kodya Palembang kami

persilakan.

3.

Hadirin yang terhormat, kini tibalah

saatnya kita pada acara inti, yaitu

penyerahan penghargaan guru teladan

Provinsi Sumatra Selatan. Penyerahan

penghargaan ini dilakukan oleh Bapak

Kepala Depdiknas Provinsi Sumatra

Selatan kepada Bapak Drs. Bahri

Khaerudin, kepala MTs Mulia Darma

Palembang. Kemudian acara dilanjutkan

dengan penyampaian kesan dan pesan dari

sang guru teladan. Kepada beliau Bapak

Kepala Depdiknas dan Bapak Bahri

Khaerudin kami persilakan.

4. Demikian tadi acara penyerahan

penghargaan serta kesan dan pesan yang

disampaikan oleh guru teladan Provinsi

Sumatra Selatan tahun ini, Bapak Drs.

Bahri Khaerudin. Hadiran yang terhormat,

menginjak acara kita selanjutnya, yaitu

lain-lain. Pada acara ini kita akan

beristirahat sejenak untuk menyaksikan

penampilan grup band “Motivasi” MTs

Mulia Darma. Kepada grup band

“Motivasi” dan panitia yang bertugas

kami persilakan.

5.

Hadirin sekalian, tibalah saatnya kita

sampai pada pengujung acara ini, yaitu

penutup. Sebelum acara ini kita tutup,

sekali lagi kami mengucapkan terima kasih

kepada seluruh hadirin yang berkenan

mengikuti acara ini. Kami atas nama

panitia mohon maaf atas segala

kekurangan berkaitan dengan pelaksanaan

acara ini. Akhir kata, marilah acara ini

kita tutup dengan doa bersama. Hadirin

yang terhormat, berdoa dimulai.

(setelah

doa selesai)

Sekian dari kami,

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Membacakan acara harus dilakukan dengan baik. Terkadang,

sebuah kesuksesan acara ditentukan oleh seorang pembawa acara.

Maka itu, dalam membawakan sebuah acara perlu memerhatikan

beberapa hal. Adapun hal yang perlu kita perhatikan dalam

membawakan sebuah acara antara lain berikut.

1.

Penggunaan bahasa yang santun dan komunikatif.

2.

Mengucapkan salam, ucapan terima kasih, serta sapaan

dengan tepat.

Pelajaran 7 Pendidikan

131

3.

Menyampaikan acara sesuai urutan acara dengan benar.

4.

Menumbuhkan kesan berkomunikasi dengan hadirin atau

peserta.

5.

Menerapkan intonasi dan artikulasi yang tepat.

Dengan memerhatikan beberapa hal di atas, kalian tentu akan

dapat membawakan acara dengan baik.

Uji Kemampuan 2

Perhatikan teks ilustrasi berikut!

Peringatan Hari Pendidikan Nasional

tahun ini oleh OSIS di sekolahmu

dimeriahkan dengan pengadaan “

workshop

penulisan di media massa

” yang akan dipandu

oleh tim redaksi sebuah koran harian di

kotamu. Peserta

workshop

tersebut adalah

utusan siswa-siswi SMP dan MTs sekabupaten

daerahmu. Pelaksanaan

workshop

tersebut

bertempat di aula sekolahmu, setelah

pelaksanaan upacara peringatan Hardiknas.

Susunan acara

workshop

tersebut

meliputi pembukaan, sambutan ketua OSIS

dan kepala sekolah, acara inti, yaitu

work-

shop

penulisan di media massa, evaluasi dan

tanya jawab, lain-lain, serta penutup.

Kerjakan tugas berikut dengan cermat!

1.

Sampaikan susunan acara tersebut dengan baik!

2.

Buatlah penampilanmu sebaik mungkin, baik menyangkut

penggunaan bahasa, intonasi penyampaian, ekspresi, maupun

gerakan yang kamu gunakan!

3.

Mintalah apresiasi dari teman dan gurumu berkenaan dengan

penyampaianmu dalam membawakan acara tersebut!

C. Membaca Intensif untuk Menemukan Bahan

Diskusi

Membaca merupakan salah satu kegiatan untuk mendapatkan

informasi. Dengan membaca kalian dapat memperoleh berbagai

informasi, baik yang berupa pengetahuan, pelajaran, maupun

informasi lainnya. Adapun membaca intensif merupakan kegiatan

membaca yang dilakukan secara cermat dan teliti terhadap teks

yang dibaca. Membaca intensif dapat diterapkan dalam upaya

mencari informasi yang bersifat detail. Selain hal tersebut,

membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi

sebagai bahan diskusi. Artinya, dengan proses membaca secara

cermat kalian dapat menentukan sebuah pokok persoalan atau

perihal yang menarik dari suatu teks bacaan untuk dapat atau layak

dijadikan sebagai bahan diskusi.

TAGIHAN

Kerjakan tugas beri-

kut!

1. Tentukanlah sebuah

acara, baik resmi atau

tidak resmi!

2. Buatlah sebuah teks

berisi susunan acara!

3. Bawakan acara terse-

but berdasarkan susun-

an acara dengan baik di

depan teman-teman

dan bapak/ibu guru!

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalian

adalah dapat menen-

tukan informasi untuk

bahan diskusi melalui

membaca intensif,

kemudian mendiskusi-

kannya.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

132

Bacalah teks berikut dengan cermat dan teliti.

Mengembangkan

Soft Skills

Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual

Oleh: Lili Pramuji, S.Pd.

Guru SMP Muhammadiyah Bogor

Kesuksesan seseorang tidak ditentukan

semata-mata oleh pengetahuan dan

keterampilan teknis (

hard skills

). Namun,

kesuksesan juga ditentukan oleh keterampilan

mengelola diri dan orang lain (

soft skills

).

Pendidikan

soft skills

bertumpu pada

pembinaan mentalitas agar siswa dapat

menyesuaikan diri dengan realitas kehidupan.

Hasil penelitian mengungkapkan, kesuksesan

seseorang hanya ditentukan sekitar 20 persen

dengan

hard skill

dan sisanya 80 persen

dengan

soft skills

.

Proses pendidikan merupakan per-

ubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan

(psikomotor), dan sikap (afektif) seseorang.

Maka dari itu, pendidikan seharusnya

menghasilkan

output

dengan kemampuan

yang proporsional antara

hard skills

dan

soft

skills

. Selain karena kurikulum yang memiliki

muatan

soft skills

yang rendah dibanding

muatan

hard skills

, ketidakseimbangan antara

soft skills

dengan

hard skills

juga dapat

disebabkan oleh proses pembelajaran yang

menekankan pada perolehan nilai hasil

ulangan maupun nilai hasil ujian.

Banyak guru yang memiliki persepsi

bahwa peserta didik yang memiliki

kompetensi yang baik adalah memiliki nilai

hasil ulangan atau ujian yang tinggi. Persepsi

ini menyebabkan guru terkungkung dalam

proses pembelajaran yang konvensional

(

teacher centered

), baik dalam penyampaian

demikian juga pada proses penilaiannya. Saat

ini sudah saatnya guru lebih kreatif dan

inovatif dalam menciptakan proses belajar

mengajar yang berpusat pada siswa (

student

centered learning

).

Setiap orang termasuk peserta didik

sudah memiliki

soft kills

walaupun berbeda-

beda.

Soft skills

ini dapat dikembangkan

menjadi lebih baik atau bernilai (diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari) melalui proses

pembelajaran. Pendidikan

soft skills

tidak

seharusnya melalui satu mata pelajaran

khusus, melainkan diintegrasikan melalui

mata pelajaran yang sudah ada atau dengan

menggunakan strategi pembelajaran yang

berpusat pada siswa. Salah satunya adalah

pembelajaran kontekstual (

Contextual Teach-

ing and Learning

).

Pembelajaran kontekstual (CTL) adalah

konsep belajar yang membantu guru. CTL juga

mengaitkan antara materi yang diajarkan

dengan situasi dunia nyata siswa. Selain itu,

CTL mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimiliki dengan

penerapan dalam kehidupan sehari-hari

dengan melibatkan komponen utama

pembelajaran. Komponen tersebut yaitu

konstruktivisme, menemukan, bertanya,

masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan

penilaian yang sebenarnya. Sebuah kelas

dikatakan menggunakan pendekatan

pembelajaran kontekstual apabila

menerapkan ketujuh komponen tersebut

dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan ketujuh komponen tersebut,

pembelajaran kontekstual merupakan

pembelajaran yang berlandaskan pada

beberapa hal. Beberapa hal tersebut meliputi

dunia kehidupan nyata, berpikir tingkat

tinggi, aktivitas siswa, aplikatif, berbasis

masalah nyata, penilaian komprehensif, dan

pembentukan manusia yang memiliki akal

sehat. CTL dilaksanakan melalui beberapa

pendekatan pengajaran, antara lain berikut.

1. Belajar berbasis masalah.

2. Pengajaran autentik.

3. Pengajaran berbasis inquiri.

4. Belajar berbasis proyek atau tugas

terstruktur.

5. Belajar berbasis kerja.

(Sumber:

Republika,

23 Januari 2008 dengan

pengubahan)

Pelajaran 7 Pendidikan

133

Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan berkenaan dengan

informasi yang layak untuk menjadi bahan diskusi, antara lain dapat

menambah pengetahuan atau wawasan, bermanfaat, dan akan lebih

baik jika sedang menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Dalam

menyimpulkan mengenai informasi atau perihal yang layak dijadikan

sebagai bahan diskusi dari suatu teks, kalian perlu melakukan hal-

hal di antaranya berikut.

1.

Membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang

paling menarik dari hal-hal yang lain. Akan lebih baik jika kalian

menemukan pokok-pokok pikiran yang ada kemudian memilih

yang paling layak untuk dijadikan sebagai bahan diskusi.

2.

Mempertimbangkan kemampuan diri dan kemampuan teman

diskusi berkenaan dengan kemampuan diri menguasai atau

memahami perihal yang akan kalian diskusikan. Jangan sampai

kalian menentukan bahan diskusi yang menarik, tetapi kalian

sendiri tidak memahami persoalan tersebut.

3.

Mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi

terkait perihal yang akan didiskusikan.

Berkenaan dengan teks di atas, kalian dapat memilih perihal

atau tema yang dapat kalian jadikan sebagai bahan diskusi.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, kalian dapat menentukan

terlebih dahulu pokok-pokok penting dari bacaan tersebut, seperti

berikut ini.

a.

Kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh

pengetahuan dan keterampilan teknis (

hard skills

), tetapi

oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain (

soft

skills

).

b.

Proses pendidikan merupakan perubahan pengetahuan

(kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif)

seseorang, sehingga pendidikan seharusnya menghasilkan

output

dengan kemampuan yang proporsional antara

hard skills

dan

soft skills

.

c.

Saat ini sudah saatnya guru lebih kreatif dan inovatif dalam

menciptakan proses belajar mengajar yang berpusat pada

siswa (

student centered learning

).

d.

Soft skills

ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik atau

bernilai (diterapkan dalam kehidupan sehari-hari) melalui

proses pembelajaran.

e.

Pembelajaran kontekstual (CTL) adalah konsep belajar

yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.

Bingkai Bahasa

Dalam bacaan terdapat

singkatan CTL yang

merupakan singkatan dari

Contextual Teaching and

Learning

, yaitu konsep

belajar yang membantu

guru mengaitkan antara

materi yang diajarkan

dengan situasi dunia

nyata siswa. Singkatan

berbeda dengan akronim.

Tahukah kamu akronim

itu?

Dalam KBBI Pusat Ba-

hasa Departemen Pen-

didikan Nasional, akro-

nim adalah kependekan

yang berupa gabungan

huruf atau suku kata atau

bagian lain yang ditulis

dan dilafalkan sebagai

kata yang wajar (2002:

21).

Ingatlah selalu penulisan

akronim! 1) Jika diambil

huruf awal, maka ditulis

dengan huruf kapital, se-

perti OSIS, ASRI, AIDS,

dan sebagainya; 2) Jika

berupa nama diri, maka

ditulis huruf kapital

awalnya saja, seperti:

Basamas, Askes, Atdik-

bud, dan sebagainya; 3)

Jika bukan nama diri, di-

tulis dengan huruf kecil,

seperti pemilu, puskes-

mas, amdal, dan lain-lain.

Guna memperdalam

kemampuanmu me-

ngenai akronim,

bacalah beberapa teks

bacaan dari surat ka-

bar yang mengandung

akronim!

Tentukan arti dari

akronim tersebut serta

analisislah kebenaran

penulisannya!

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

134

f.

Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang

berlandaskan pada dunia kehidupan nyata, berpikir tingkat

tinggi, aktivitas siswa, aplikatif, berbasis masalah nyata,

penilaian komprehensif, dan pembentukan manusia yang

memiliki akal sehat.

g. CTL dilaksanakan melalui beberapa pendekatan

pengajaran, antara lain:

belajar berbasis masalah,

pengajaran autentik,

pengajaran berbasis inquiri,

belajar berbasis proyek atau tugas terstruktur, serta

belajar berbasis kerja.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas, kalian dapat

memilih salah satu atau beberapa pokok pikiran yang paling

tepat untuk kalian jadikan bahan diskusi bersama teman. Selain

dengan cara itu, kalian juga dapat menentukan bahan diskusi

dengan cara membuat kesimpulan dari pokok-pokok pikiran

itu kemudian mengambil inti sari persoalannya.

Uji Kemampuan 3

Bacalah teks berikut dengan cermat!

Tidak mudah mengajarkan bahasa Sunda

kepada anak-anak didik. Hal ini sangat

dirasakan oleh Cece Hidayat, guru bahasa

Sunda SMPN 13 Bandung. Dia adalah salah

seorang pemenang Hadiah Hardjapamekas

2008. Kendala utamanya adalah

ketidaktertarikan siswa dalam mempelajari

bahasa Sunda. Menurut Cece, ini terjadi

akibat banyak keluarga yang sudah tidak

menggunakan bahasa Sunda di rumah.

Namun, hal ini tidak menjadikan pria

kelahiran Bandung, 26 Mei 1964 ini patah

semangat. Guru lulusan Jurusan Pendidikan

Bahasa Daerah IKIP Bandung pada 1990 ini,

memiliki banyak trik untuk menciptakan

ketertarikan para siswa. “Satu-satunya hadiah

bagi siswa adalah memberi nilai yang bagus,”

ujar Cece yang mulai mengajar bahasa Sunda

di SMP 3 Ciputat, Tanggerang sejak 1991-

2008 ini. Namun, nilai bagus yang diberikan

Cece bukan lantaran siswa pandai menjawab

soal-soal dalam ujian. Pasalnya, Cece

menilai, ujian itu hanya bersifat kognitif. Cece

akan memberikan nilai bagus jika sikap anak

selama proses belajar dan penggunaan bahasa

Sunda sehari-hari dijalankan dengan baik.

“Kalau siswa memperoleh nilai tiga

dalam ujian, tapi sikapnya baik selama

belajar dan selalu membiasakan mengguna-

kan bahasa Sunda, saya dapat memberikan

reward

dengan memberikan nilai delapan,”

jelas mantan wartawan Galura, majalah

berbahasa Sunda ini. Cece melakukan

pembiasaan berbahasa Sunda di kelas, salah

satunya dengan ucapan salam. Biasanya,

siswa itu memberikan salam saat guru masuk

kelas dengan ucapan “Siap berdiri beri salam”.

Lalu diubah menjadi “

Sidakep, sageut, hatur

salam. Ngadua dikalan, ngadua rengse, hatur

salam

. Cece mengaku, semangat siswa yang

memiliki darah Sunda untuk mempelajari

Selintas Makna

Keutuhan informasi

dapat terjaga apabila

informasi yang kamu

dapatkan benar-benar

kamu pahami. Cermati-

lah informasi yang kamu

terima secara teliti dan

pahamilah pokok-pokok

pentingnya.

Pelajaran 7 Pendidikan

135

bahasa Sunda, masih kalah dibanding siswa

yang justru tidak berdarah Sunda. Dia pernah

memberikan nilai 10 kepada siswa keturunan

Batak karena semangat belajar bahasa Sunda

dan juga menjadi juara lomba debat bahasa

Sunda.

(Sumber:

Republika

, 23 Januari 2008, dengan

pengubahan)

Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cermat dan benar di

buku tugasmu!

1.

Apakah tema pokok yang dikemukakan dalam teks di atas?

2.

Tuliskanlah pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam teks di

atas!

3.

Apakah permasalahan yang dapat kamu simpulkan dari teks

di atas, yang layak untuk dijadikan sebagai bahan diskusi?

4.

Bandingkan hasil kerjamu dengan hasil kerja temanmu untuk

dianalisis perbedaan dan persamaannya!

5.

Diskusikan bahan diskusi yang paling menarik dari teks di atas

bersama teman-temanmu!

D. Menulis Puisi Bebas dengan Menggunakan

Pilihan Kata yang Sesuai

Bagi seseorang, pengalaman dapat dijadikan sebagai salah

satu sumber inspirasi dalam berkarya seni, termasuk menulis puisi.

Namun demikian, menulis puisi bagi sebagian orang merupakan

hal yang sulit. Terkadang, sebelum menulis puisi, seseorang sudah

terbebani terlebih dahulu dengan keinginan bahwa sebuah puisi itu

harus indah, bagus, dan sebagainya.

Sebenarnya menulis puisi tidak sesulit yang dibayangkan,

karena sebuah puisi merupakan ungkapan jiwa seseorang atas

pengolahan pengalamannya. Siapa pun yang hidup pasti punya jiwa,

berarti siapa pun dapat menulis puisi. Dalam hal ini, tinggal

bagaimana seseorang tersebut dapat melatih untuk menata

ungkapan-ungkapan jiwa tersebut ke dalam kalimat-kalimat yang

puitis.

Perhatikanlah contoh puisi yang bertemakan pendidikan berikut!

Retorika pada Suatu Malam

Karya: Taufiq Abi Sabda

Perempuan dan pandangnya yang sayu

tengah malam berkesah tiba-tiba

tentang harapan dan kulit yang mulai mengeriput

membuat matanya sulit memejam

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalian

adalah dapat menyu-

sun puisi bebas

dengan menggunakan

pilihan kata yang

menarik dan sesuai.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

136

Nak, hari nanti tak lagi dapat kutebus biaya sekolahmu

tak apalah cukup kautahu beberapa abjad

untuk membaca hidup dengan penuh pengertian

janganlah pula kecil hati

sebab esok masih banyak yang bisa kaupelajari

dengan biaya mempertaruhkan nyali

Perempuan dan pandangnya yang sayu

bertimbang pada lampu jalan dan sepi

di depan pasar, sudut kota dekat terminal

Solo,

2006

Berdasarkan puisi di atas, kalian dapat melihat adanya sebuah

pilihan kata atau diksi yang tepat. Misalnya pada kata “berkesah”,

mengapa tidak

berkata

,

bergumam

, atau

berteriak

. Kata

“berkesah” dipilih sesuai isi puisi. Kata ini mengungkapkan perasaan

gelisah yang sedang merundung tokoh yang digambarkan dalam

puisi. Hal ini akan dapat meninggalkan kesan tersendiri dalam benak

pembaca.

Proses menulis puisi dapat diawali dengan keinginan

menuliskan segala sesuatu yang dirasakan atau dipikirkan. Misalnya

kalian ingin menulis tentang laut, sejenak kalian bayangkan dan

renungkan tentang laut. Tuliskan segala sesuatu yang terlintas

dalam benak dan pikiran kalian tentang laut. Teruslah mencari hal-

hal yang lebih dalam dan lebih jauh berkaitan dengan laut. Setelah

selesai menuliskan semuanya, suntinglah tulisan tersebut dengan

memerhatikan letak urutan, tata kalimat, diksi, keserasian bait, baris,

dan rimanya.

Uji Kemampuan 4

Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cermat!

1.

Renungkanlah sesuatu hal, peristiwa, perasaan, pemikiran,

atau pengalamanmu yang paling berkesan berkenaan dengan

pendidikan!

2.

Tuliskan semua yang ada dalam benak atau perenunganmu!

3.

Pilihlah kata-kata yang bermakna dan indah berkaitan dengan

sesuatu yang kamu renungkan!

4.

Susunlah kata-kata tersebut menjadi kalimat-kalimat puisi!

5.

Suntinglah kembali tulisanmu dengan memerhatikan keserasian

bait, baris, dan pola perimaannya!

Tulislah puisimu di dalam buku tugas!

Ingin Tahu?

Untuk dapat menuang-

kan ide, gagasan, atau

pengalaman ke dalam

bentuk puisi perlu

latihan dan pengetahuan

tentang puisi yang me-

madai. Dengan mengan-

dalkan pengalaman-

pengalaman dalam latihan

belaka, tanpa didasari

teori, tuntutan, atau

pengetahuan tentang

puisi yang memadai,

mungkin sulit meraih

hasil yang maksimal.

Pelajaran 7 Pendidikan

137

RANGKUMAN

1. Dalam mengidentifikasi karakter tokoh

novel remaja, baik asli maupun

terjemahan, perlu membaca novel

secara utuh dan lengkap. Selain itu,

juga harus benar-benar dapat menang-

kap isi cerita secara kronologis, detail,

dan lengkap, terutama bagian-bagian

yang berkaitan dengan penokohan.

2. Membawakan acara berarti menyam-

paikan susunan acara kepada peserta

atau hadirin yang mengikuti acara.

Membawakan acara harus dilakukan

dengan baik, misalnya menggunakan

bahasa yang santun dan komunikatif,

menyampaikan acara sesuai urutan,

tidak monoton, dan menerapkan

intonasi dan artikulasi yang tepat.

3. Tidak semua informasi layak dijadikan

untuk bahan diskusi. Ada beberapa hal

mengenai kelayakan sebuah informasi

untuk menjadi bahan diskusi, antara lain

dapat menambah pengetahuan atau

wawasan, bermanfaat, dan menjadi

bahan pembicaraan masyarakat.

4. Puisi merupakan ungkapan jiwa

seseorang yang ditata ke dalam

kalimat-kalimat yang puitis. Dalam

menulis puisi perlu memerhatikan letak

urutan, tata kalimat, diksi, keserasian

bait, serta baris atau rimanya.

Evaluasi Pelajaran 7

Kerjakan di buku tugas!

1.

Simaklah petikan novel berikut dengan saksama!

Kebanyakan remaja mungkin merasa

bosan bergaul dengan sekelompok wanita

pada hari Jumat malam, tapi Holly tidak.

Yah, tentu saja ia takkan keberatan pergi

bersama Tyler, tapi saat ia menjelaskan pada

cowok itu bahwa Jumat malam ia selalu

menghabiskan waktunya bersama ibunya,

cowok itu menerimanya. Hari Jumat adalah

waktu untuk ikatan ibu-anak mereka,

begitulah menurut Wanda. Mereka

menertawakan pakaian aneh-aneh yang

dikenakan murid-murid Haverty, atau

menggeleng kagum melihat bakat beberapa

di antara mereka. Tapi itu lebih dari sekadar

menonton acara TV.

Itu berarti menghabiskan waktu bersama.

Lagi pula, mereka hanya hidup berdua. Ayah

Holly sudah lama meninggal, ketika Holly

masih bayi. Ibunya tak mau membicarakan

hal itu. Wanda malah tidak punya foto ayah

Holly selembar pun. Holly sering bertanya-

tanya seperti apa wajah ayahnya, dan apakah

ia mirip dengannya. Apakah ayahnya suka

makan jagung karamel, seperti dirinya?

Apakah ayahnya menertawakan lelucon-

lelucon yang sama? Apakah mata ayahnya

biru bak kristal es seperti matanya?

Ada begitu banyak pertanyaan. Dan tak

pernah ada cukup jawaban. Tak pernah ada

jawaban.

“Oh, lihat dia, Putri,” kata Ruby,

menggigit kue buahnya saat seorang gadis

yang mengenakan atasan ungu berkilauan dan

celana panjang yang serasi berjalan ke atas

panggung Haverty Talent Hour dengan penuh

percaya diri. Gadis itu mengangguk pada

Frank Shepherd, pembawa acara, dan

menganggukkan kepalanya ke arah mikrofon.

“Nama saya Melody Gates dan malam ini

saya akan menyanyikan 'I Will Always Love

You',” katanya dengan percaya diri.

“Kurasa orang tuanya tahu dia bisa

menyanyi sebelum mereka memberinya

nama,” kata Wanda sambil tersenyum saat

ia kembali dengan membawa baki berisi

cangkir-cangkir kopi yang mengepul.

Holly mengerutkan kening. “Shhh,

Mom! Aku ingin mendengarnya.”

(

Karunia yang Terindah

, Britney dan Lynne Spears)

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

138

Kejakanlah dengan cermat dan benar!

a

Jelaskan karakter setiap tokoh dalam petikan novel

tersebut yang berkaitan dengan kepribadian dan watak!

Sertakan data yang dapat kamu temukan dalam novel!

b. Jelaskan karakter setiap tokoh dalam petikan novel

tersebut yang berkaitan dengan peran! Sertakan data yang

dapat kamu temukan dalam novel!

2.

Perhatikan teks ilustrasi berikut!

Pada akhir tahun ajaran ini, OSIS

sekolahmu mengadakan acara pelepasan

lulusan bagi siswa kelas tiga. Acara ini

diadakan di aula sekolahmu, dengan dihadiri

oleh seluruh siswa kelas satu, dua, dan tiga

beserta guru dan karyawan. Susunan acara

dalam acara tersebut meliputi pembukaan,

sambutan ketua OSIS dan pembina OSIS;

acara inti yaitu kesan dan pesan dari wakil

siswa kelas III yang dilanjutkan kesan dan

pesan dari wakil siswa kelas I dan II; petuah

dari kepala sekolah, lain-lain sebagai waktu

istirahat yang diisi dengan hiburan; serta

penutup.

Tulislah susunan acara tersebut secara urut dengan penomor-

an!

3.

Bacalah teks berikut dengan cermat!

Subsidi Silang Anak Sekolah

Mengajak murid usia sekolah untuk

mengamati burung ternyata bukan perkara

mudah. Kendati

Jakarta Green Monster

lewat

fasilitas Flora Fauna Internasional yang juga

telah menggandeng aktor ganteng Nicholas

Saputra, nyatanya tidak semua sekolah

bersedia mengirim muridnya untuk

mengamati burung di Kepulauan Seribu.

Meski begitu, peminat program mengamati

burung bersama

Jakarta Green Monster

tidak

surut. Tahun lalu saja 1.800 anak sekolah

menjadi pesertanya.

Jakarta Green Monster

menerapkan

prinsip subsidi silang untuk dapat membawa

anak-anak kurang mampu mengamati burung.

Setiap murid sekolah yang ikut cukup

membayar Rp225.000,00 untuk menginap

dua hari satu malam di Pulau Untung Jawa.

Biaya tersebut sudah mencakup transportasi

laut, makan, asuransi, jaket, peminjaman

teropong, serta cendera mata khusus

bird

watching

. Murid-murid lalu dibawa

mengamati burung dari Muara Angke sampai

Pulau Rambut.

Nah, 10 persen biaya

bird watching

digunakan untuk menyubsidi anak-anak yang

kurang beruntung. Komunitas anak jalanan

yang dirangkul KKS Melati merupakan salah

satu kelompok penerima subsidi

bird watch-

ing

. Sementara komunitas seperti fotografi

misalnya membayar Rp250.000,00 per orang

untuk mengikuti pengamatan burung.

(Sumber:

www.republika.co.id,

dengan pengubahan)

Kerjakanlah perintah soal berikut dengan cermat!

a. Tuliskanlah pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam teks

di atas!

b. Apakah permasalahan yang dapat kamu simpulkan dari

teks di atas, yang layak untuk dijadikan sebagai bahan

diskusi?

4.

Buatlah sebuah puisi bebas yang bertema pendidikan dengan

pilihan diksi yang menarik!