Halaman
Pelajaran 7
Pendidikan
Sumber:
Jawa Pos,
2007
Pada Pelajaran 7 ini, tema “Pendidikan” menjadi pengantar
dalam materi-materi yang akan kita pelajari bersama. Beberapa
kemampuan yang harus kalian capai dalam pembelajaran pada
pelajaran ini adalah kemampuan mendengarkan pembacaan kutipan
novel remaja terjemahan, membawakan sebuah acara dengan baik,
menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif,
serta menulis puisi.
Persiapkan diri kalian dan awalilah selalu dengan semangat
untuk berprestasi.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
124
Peta Konsep
Pendidikan
Mendengarkan
Identifikasi karakter
tokoh novel remaja
asli atau terjemahan
Berbicara
Membawakan
acara
Membaca
Membaca intensif
Menulis
Menulis puisi
Pelajaran 7 Pendidikan
125
A. Mengidentifikasi Karakter Tokoh Novel
Remaja (Asli atau Terjemahan)
Sebagaimana telah dikemukakan pada pembelajaran
sebelumnya, novel sebagai salah satu karya sastra memiliki unsur-
unsur yang membangun, baik dari dalam (intrinsik) maupun dari
luar (ekstrinsik). Tentu kalian masih mengingatnya, bukan? Coba
kalian buka kembali mengenai unsur intrinsik sebuah karya sastra.
Dari unsur intrinsik tersebut, kita dapat membedah sebuah karya
sastra, sehingga kita tahu secara lebih mendalam mengenai karya
tersebut.
Berkenaan dengan karakter tokoh yang terdapat pada novel,
kalian dapat mengidentifikasikannya jika kalian membaca novel
secara utuh dan lengkap. Selain itu, kalian juga dapat memahami
unsur-unsur intrinsik yang ada.
Simaklah kutipan novel berikut dengan saksama untuk melatih
kemampuan kalian mengidentifikasikan karakter tokoh dalam novel!
Stasiun Kereta
Mereka turun dari kereta Oimachi di
Stasiun Jiyugaoka. Mama menggandeng Totto-
chan melewati pintu pemeriksaan karcis.
Totto-chan yang jarang sekali naik kereta,
enggan mengulurkan karcisnya yang berharga.
Ia memegangi karcisnya erat-erat.
“Bolehkah aku menyimpannya?” Totto-
chan bertanya kepada petugas pengumpul
karcis.
“Tidak boleh,” jawab petugas itu sambil
mengambil karcis dari tangannya.
Totto-chan menunjuk kotak yang penuh
dengan karcis. “Itu semua punyamu?”
“Bukan, itu milik stasiun kereta,” jawab
petugas itu sambil mengambil karcis dari
orang-orang yang keluar stasiun.
“Oh.” Totto-chan memandang kotak itu
dengan penuh minat, lalu melanjutkan,
“Kalau sudah besar, aku mau jadi penjual
karcis kereta!”
Petugas pengumpul karcis itu
memandangnya untuk pertama kali. “Anak
laki-lakiku juga ingin bekerja di stasiun kereta.
Mungkin nanti kalian bisa bekerja sama-
sama.”
Totto-chan bergeser, menjauh selangkah
agar bisa memandang si petugas pengumpul
karcis. Laki-laki itu bertubuh gemuk,
berkacamata, dan kelihatannya berhati baik.
“Hmm.” Totto - chan berkacak pinggang
dan mempertimbangkan gagasan itu dengan
sungguh-sungguh. “Aku tak keberatan bekerja
dengan anakmu,” katanya. “Aku akan
memikirkannya. Tapi sekarang aku sedang
sibuk karena aku mau pergi ke sekolahku yang
baru.”
Ia lari ke tempat Mama menunggu
sambil berteriak, “Aku ingin jadi penjual
karcis!”
Mama tidak kaget. Dia hanya berkata,
“Kukira kau ingin jadi mata-mata.”
Berjalan sambil memegangi tangan
Mama, Totto-chan ingat, sampai kemarin dia
masih yakin ingin menjadi mata-mata. Tapi
asyik juga kalau harus mengurusi sekotak
penuh karcis kereta.
“Aku tahu!” Gagasan hebat terlintas di
kepalanya. Dia menengadah memandang
Mama, lalu berteriak keras-keras, “Bukankah
aku bisa jadi penjual karcis yang sebenarnya
mata-mata?”
Sumber:
Dok. Penerbit
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian
adalah dapat menen-
tukan dan mengidenti-
fikasi karakter tokoh
novel remaja (asli
atau terjemahan) yang
dibacakan.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
126
Mama tidak menjawab. Wajah
cantiknya yang ditudungi topi felt berhiaskan
bunga-bungaan mungil tampak serius.
Sebenarnya Mama sangat cemas. Bagaimana
kalau sekolah baru itu tidak mau menerima
Totto-chan? Dia memandang Totto-chan yang
melompat-lompat sepanjang jalan sambil
berbicara pada dirinya sendiri. Totto-chan
tidak tahu Mama merasa khawatir. Jadi ketika
mata mereka bersitatap, dia berkata riang,
“Aku berubah pikiran. Aku akan bergabung
dengan kelompok pemusik jalanan yang selalu
berkeliling sambil mengiklankan toko-toko
baru!”
Suara Mama terdengar putus asa ketika
berkata, “Ayo cepat! Kita bisa terlambat. Kita
tidak boleh membuat Kepala Sekolah
menunggu. Jangan ceriwis. Perhatikan
jalanmu dan berjalanlah dengan benar.”
Di depan mereka, di kejauhan, gerbang
sebuah sekolah kecil mulai kelihatan.
(
Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela,
Tetsuko
Kuroyanagi)
Dalam memahami karakter tokoh dari sebuah novel yang
diperdengarkan atau kalian simak, kalian tentu harus dapat
menyimak dengan baik. Dalam hal ini, kalian harus benar-benar
dapat menangkap isi cerita secara kronologis, detail, dan lengkap,
terutama pada bagian-bagian yang berkaitan dengan penokohan.
Pada dasarnya, dalam sebuah novel terdapat beberapa
karakter tokoh, yaitu berikut.
1.
Karakter yang berkaitan dengan posisi; tokoh utama, pembantu,
tokoh biasa.
2.
Karakter yang berkaitan dengan sifat; lembut, kasar, pemarah,
sabar, gegabah, dan lain-lain.
3.
Karakter yang berkaitan dengan peran: antagonis, protagonis,
dan netral.
Berkenaan dengan novel di atas, judul asli novel tersebut
adalah
Totto-chan: The Little Girl at the Window
, yang
dialihbahasakan oleh Widya Kirana menjadi
Totto-chan: Gadis
Cilik di Jendela
. Berdasarkan kutipan novel di atas dapat diberikan
beberapa kesimpulan berkaitan dengan karakter tokoh yang ada.
Secara implisit (tersirat atau tidak dikemukakan langsung pada
bacaan), karakter tokoh dalam kutipan novel tersebut sebagai
berikut.
1.
Totto-chan: seorang bocah yang aktif, cerdas, ingin banyak
tahu, memiliki keinginan-keinginan pada hal-hal yang
dianggap menarik, serta sayang terhadap barang atau benda
yang dianggapnya berharga. Hal-hal tersebut dapat dilihat
Sumber:
Dok. Penerbit
Pelajaran 7 Pendidikan
127
dalam kutipan pada paragraf pertama, paragraf 14, dan
lainnya.
2.
Mama: seorang yang cantik, terlalu mudah khawatir,
perhatian, dan sedikit mudah putus asa. Hal tersebut dapat
dilihat dari beberapa paragraf menjelang akhir kutipan.
3.
Tukang karcis: tegas dan perhatian, gemuk, berkacamata,
serta baik hati. Hal tersebut dapat dilihat pada awal cerita
dan pada paragraf 8.
Uji Kemampuan 1
Simaklah petikan novel berikut dengan cermat dan saksama!
Malam itu latihan dilakukan di Play-
house. Latihan terakhir sebelum pementasan
pertama, dan masih banyak yang harus kami
kerjakan. Sepulang sekolah, siswa laki-Iaki di
kelas drama harus membawa semua properti
panggung dari ruang kelas ke truk sewaan
untuk diangkut ke Playhouse. Masalahnya
adalah siswa laki-Iakinya hanya aku dan
Eddie, dan Eddie bukanlah orang yang indra-
indranya terkoordinir dengan baik. Kami harus
melewati sebuah pintu, menggotong barang
berat, dan postur Hoovillenya menjadi
kendala. Pada setiap saat yang kritis ketika
aku betul-betul memerlukan bantuannya
untuk menahan beban, ia akan tersandung
debu atau seekor serangga di lantai, sehingga
latar properti panggung itu akan ditimpakan
pada jari-jariku, yang kemudian akan terjepit
di kusen pintu dengan cara yang amat
menyakitkan.
“S-s-sori,” kata Eddie. “Sakit ... ya?”
Jawabku dengan sengit, “Pokoknya
jangan lakukan itu lagi.”
Namun, Eddie tidak bisa mencegah
dirinya untuk tidak tersandung-sandung lagi,
sama seperti halnya ia tidak mampu
mencegah turunnya hujan. Pada saat kami
selesai membongkar pasang semuanya,
jemariku tampak seperti jemari Toby, si
tukang serabutan. Bagian terburuknya adalah,
aku bahkan tidak sempat makan sebelum
latihan dimulai. Memindah-mindahkan
properti panggung itu telah menghabiskan
waktu tiga jam, dan kami baru selesai
memasangnya kembali beberapa menit
sebelum yang lain tiba untuk mulai latihan.
Dengan semua kejadian yang berlangsung,
hari itu, boleh dikatakan suasana hatiku betul-
betul tidak baik.
Aku mengucapkan dialog-dialogku tanpa
konsentrasi, dan Miss Garber tidak sekali pun
mengucapkan kata luar biasa sepanjang
malam. Matanya menunjukkan keprihatinan,
namun Jamie hanya tersenyum dan
mengatakan padanya agar tidak khawatir, dan
semuanya akan baik-baik saja. Aku tahu Jamie
cuma ingin mempermudah keadaan, tapi aku
menolaknya ketika ia memintaku
mengantarnya pulang.
Playhouse terletak di tengah-tengah kota,
dan aku harus berjalan ke arah yang berbeda
dengan arah rumahku untuk mengantarnya
pulang. Selain itu, aku tidak ingin terlihat
mengantarnya pulang lagi. Namun Miss
Garber kebetulan mendengar pembicaraan
kami dan berkata dengan nada tegas, bahwa
aku akan menemaninya dengan senang hati.
“Kalian berdua bisa mengobrol tentang
pementasan itu,” ujarnya. “Mungkin kalian
bisa melatih bagian-bagian yang masih kaku.”
Tentu saja, yang dimaksud kaku di sini adalah
aku.
Jadi sekali lagi aku mengantar Jamie
pulang, tapi ia pasti tahu bahwa aku sedang
tidak ingin berbicara karena aku melangkah
sedikit lebih jauh di depannya. Kedua
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
128
tanganku di dalam saku, bahkan aku tidak
menoleh ke belakang untuk melihat apakah
ia mengikutiku. Ini berlangsung selama
berapa menit pertama, dan aku tidak
mengucapkan sepatah kata pun padanya.
“Suasana hatimu sedang tidak baik, ya?”
tanya Jamie akhirnya. “Kau bahkan tidak
berusaha malam ini.”
“Tidak ada yang luput dari perhatianmu,
kan?” sahutku ketus tanpa menoleh ke
arahnya.
“Mungkin aku bisa membantu,”
usulnya. Nadanya terdengar tulus, yang
membuatku jadi semakin kesal.
“Aku tidak yakin,” bentakku.
“Mungkin, kalau kau mau menceritakan
padaku apa yang mengganjal ....”
Aku tidak membiarkan Jamie
menyelesaikan ucapannya.
“Dengar,” kataku, seraya berhenti dan
berdiri berhadapan dengannya. “Aku
menghabiskan waktu untuk menggotong-
gotong properti sialan itu. Aku belum makan
sejak siang, dan sekarang aku harus berjalan
ekstra satu mil hanya untuk memastikan kau
sampai di rumah, padahal kita sama-sama
tahu bahwa kau sebetulnya tidak
memerlukanku untuk mengantar pulang.”
Baru pertama kali itulah aku menaikkan
volume suaraku saat berbicara dengannya.
Terus terang, rasanya lumayan menyenangkan.
Aku sudah memendamnya sekian lama. Jamie
tampak sangat terkejut untuk menanggapi
kemarahanku, dan aku terus melanjutkan.
“Satu-satunya alasanku melakukan ini
adalah karena ayahmu, yang bahkan tidak
menyukaiku. Semua ini betul-betul konyol.
Aku berharap tidak pernah setuju untuk
melakukannya.”
“Kau cuma mengatakan semua ini karena
kau tegang menghadapi pementasan besok
....”
Aku memotong ucapannya dengan
gelengan kepalaku. Sekali aku sudah mulai,
kadang-kadang sulit bagiku untuk berhenti.
Aku hanya mampu menghadapi sikap optimis
dan keceriaannya sampai di sini, dan ini
bukan hari yang tepat untuk mendesakku
makin jauh.
“Kau masih juga belum mengerti, ya?”
tanyaku gusar. “Aku sama sekali tidak merasa
tegang menghadapi pementasan. Aku cuma
sedang tidak ingin berada di sini. Aku tidak
ingin mengantarmu pulang, aku tidak ingin
teman-temanku terus membicarakanku, dan
aku tidak ingin menghabiskan waktu
bersamamu. Kau terus berlagak seakan kita
berteman, tapi nyatanya tidak begitu. Kita
tidak punya hubungan apa-apa. Aku cuma
ingin semua ini segera berakhir dan aku bisa
kembali ke kehidupan normalku.”
Jamie tampak sakit hati menerima
luapan kemarahanku, dan sejujurnya, aku
tidak dapat menyalahkannya.
(
Kan Kukenang Selalu,
Nicholas Spark)
Kerjakanlah perintah soal berikut dengan tepat dan benar
di buku tugasmu!
1.
Secara keseluruhan, ada berapa tokohkah yang terlibat dalam
petikan novel di atas?
2.
Jelaskan karakter setiap tokoh dalam petikan novel tersebut
yang berkaitan dengan kepribadian dan watak! Sertakan data
yang dapat kamu temukan dalam novel tersebut!
TAGIHAN
1. Bacalah sebuah novel
terjemahan!
2. Tentukan tokoh dan
karakter tokoh yang
terdapat dalam novel
tersebut! Tunjukkan-
lah datanya!
Pelajaran 7 Pendidikan
129
3.
Jelaskan karakter setiap tokoh dalam petikan novel tersebut
yang berkaitan dengan peran! Sertakan data yang dapat kamu
temukan dalam novel tersebut!
4.
Tunjukkan data yang memuat karakter tokoh berdasarkan hasil
kesimpulan menyimakmu!
5.
Tunjukkan contoh pengungkapan karakter tokoh yang dapat
disimpulkan berdasarkan perilaku tokoh dalam cerita!
B. Membawakan Acara
Pernahkah kalian melihat seorang pembawa acara yang
tengah membawakan acara? Bagaimanakah cara dia membawa-
kan acara? Dapatkah kalian membawakan sebuah acara dengan
baik, benar, serta menggunakan bahasa yang santun? Tentu kalian
akan dapat melakukannya, jika kalian mau mempelajari dan
melatihnya.
Membawakan acara adalah menyampaikan susunan acara
kepada peserta atau hadirin yang mengikuti acara. Dalam memba-
wakan acara, kita harus dapat menyesuaikan sikap kita terhadap
acara yang sedang dijalani. Artinya, kita dapat membedakan sikap
saat membawakan acara yang sifatnya gembira, sedih, dan khidmat.
Perhatikanlah ilustrasi berikut sebagai bahan referensi kalian
dalam pembahasan materi mengenai membawakan acara ini!
Pada bulan ini kepala sekolahmu mendapat penghargaan
sebagai guru teladan tingkat provinsi. Acara penyerahan
penghargaan tersebut dilakukan di sekolahmu. Acara tersebut
dihadiri oleh kepala Depdiknas, wali kota, dan pejabat penting
lainnya. Pada acara tersebut, kamu mendapat tugas menjadi
pembawa acara. Susunan acara dalam acara tersebut meliputi
pembukaan, sambutan ketua panitia, sambutan wali kota,
penyerahan penghargaan guru teladan oleh kepala depdiknas
provinsi, kesan dan pesan sang guru teladan, istirahat dan hiburan,
serta penutup. Sebagai pembawa acara, kamu harus dapat
membawakan acara dengan baik dari awal hingga akhir acara
tersebut.
Contoh bentuk membawakan acara tersebut adalah berikut.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak Kepala Depdiknas Provinsi
Sumatra Selatan yang kami hormati, Bapak
Wali Kota Kodya Palembang beserta seluruh
tamu undangan yang saya muliakan, marilah
kita panjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Atas segala kebaikan yang
telah Tuhan anugerahkan kepada kita bersama,
kita dapat berkumpul di sini.
Pada kesempatan ini, kami atas nama
panitia dan keluarga besar MTs Mulia Darma
mengucapkan terima kasih setulusnya atas
kehadiran Bapak, Ibu, dan hadirin semuanya
di Aula MTs Mulia Darma, dalam rangka
Sumber:
Dok. Penerbit
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian
adalah dapat
membawakan sebuah
acara dengan bahasa
yang baik, benar,
santun serta dengan
sikap yang tepat.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
130
penyerahan penghargaan Guru Teladan
Provinsi Sumatra Selatan.
Sebelum menginjak acara yang pertama,
perkenankan kami, menyampaikan rangkaian
acara penyerahan penghargaan Guru Teladan
Provinsi Sumatra Selatan.
Acara yang pertama adalah pembukaan,
kemudian dilanjutkan sambutan ketua panitia
dan sambutan Wali Kota Kodya Palembang.
Selanjutnya adalah acara inti, yaitu
penyerahan penghargaan Guru Teladan
Provinsi Sumatra Selatan oleh Kepala
Depdiknas Provinsi Sumatra Selatan. Acara
keempat, yaitu kesan dan pesan dari sang
Guru Teladan. Acara kelima, yaitu lain-lain.
Di pengujung acara akan kita tutup dengan
doa bersama.
(Selanjutnya, penyampaian acara dapat
diperinci sebagai berikut.)
1.
Untuk mengawali acara kita kali ini,
marilah acara ini kita buka dengan doa
bersama. Berdasarkan keyakinan kita
masing-masing, berdoa mulai.
2.
Acara selanjutnya adalah sambutan.
Sambutan yang pertama yaitu dari ketua
panitia, yang akan disampaikan oleh Bapak
Ir. Anwar Simatupang. Kepada Bapak
Anwar kami persilakan.
(setelah sambutan
selesai)
Terima kasih kepada Bapak Anwar,
dan sambutan yang kedua, yaitu oleh Wali
Kota Kodya Palembang. Kepada Bapak
Wali Kota Kodya Palembang kami
persilakan.
3.
Hadirin yang terhormat, kini tibalah
saatnya kita pada acara inti, yaitu
penyerahan penghargaan guru teladan
Provinsi Sumatra Selatan. Penyerahan
penghargaan ini dilakukan oleh Bapak
Kepala Depdiknas Provinsi Sumatra
Selatan kepada Bapak Drs. Bahri
Khaerudin, kepala MTs Mulia Darma
Palembang. Kemudian acara dilanjutkan
dengan penyampaian kesan dan pesan dari
sang guru teladan. Kepada beliau Bapak
Kepala Depdiknas dan Bapak Bahri
Khaerudin kami persilakan.
4. Demikian tadi acara penyerahan
penghargaan serta kesan dan pesan yang
disampaikan oleh guru teladan Provinsi
Sumatra Selatan tahun ini, Bapak Drs.
Bahri Khaerudin. Hadiran yang terhormat,
menginjak acara kita selanjutnya, yaitu
lain-lain. Pada acara ini kita akan
beristirahat sejenak untuk menyaksikan
penampilan grup band “Motivasi” MTs
Mulia Darma. Kepada grup band
“Motivasi” dan panitia yang bertugas
kami persilakan.
5.
Hadirin sekalian, tibalah saatnya kita
sampai pada pengujung acara ini, yaitu
penutup. Sebelum acara ini kita tutup,
sekali lagi kami mengucapkan terima kasih
kepada seluruh hadirin yang berkenan
mengikuti acara ini. Kami atas nama
panitia mohon maaf atas segala
kekurangan berkaitan dengan pelaksanaan
acara ini. Akhir kata, marilah acara ini
kita tutup dengan doa bersama. Hadirin
yang terhormat, berdoa dimulai.
(setelah
doa selesai)
Sekian dari kami,
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Membacakan acara harus dilakukan dengan baik. Terkadang,
sebuah kesuksesan acara ditentukan oleh seorang pembawa acara.
Maka itu, dalam membawakan sebuah acara perlu memerhatikan
beberapa hal. Adapun hal yang perlu kita perhatikan dalam
membawakan sebuah acara antara lain berikut.
1.
Penggunaan bahasa yang santun dan komunikatif.
2.
Mengucapkan salam, ucapan terima kasih, serta sapaan
dengan tepat.
Pelajaran 7 Pendidikan
131
3.
Menyampaikan acara sesuai urutan acara dengan benar.
4.
Menumbuhkan kesan berkomunikasi dengan hadirin atau
peserta.
5.
Menerapkan intonasi dan artikulasi yang tepat.
Dengan memerhatikan beberapa hal di atas, kalian tentu akan
dapat membawakan acara dengan baik.
Uji Kemampuan 2
Perhatikan teks ilustrasi berikut!
Peringatan Hari Pendidikan Nasional
tahun ini oleh OSIS di sekolahmu
dimeriahkan dengan pengadaan “
workshop
penulisan di media massa
” yang akan dipandu
oleh tim redaksi sebuah koran harian di
kotamu. Peserta
workshop
tersebut adalah
utusan siswa-siswi SMP dan MTs sekabupaten
daerahmu. Pelaksanaan
workshop
tersebut
bertempat di aula sekolahmu, setelah
pelaksanaan upacara peringatan Hardiknas.
Susunan acara
workshop
tersebut
meliputi pembukaan, sambutan ketua OSIS
dan kepala sekolah, acara inti, yaitu
work-
shop
penulisan di media massa, evaluasi dan
tanya jawab, lain-lain, serta penutup.
Kerjakan tugas berikut dengan cermat!
1.
Sampaikan susunan acara tersebut dengan baik!
2.
Buatlah penampilanmu sebaik mungkin, baik menyangkut
penggunaan bahasa, intonasi penyampaian, ekspresi, maupun
gerakan yang kamu gunakan!
3.
Mintalah apresiasi dari teman dan gurumu berkenaan dengan
penyampaianmu dalam membawakan acara tersebut!
C. Membaca Intensif untuk Menemukan Bahan
Diskusi
Membaca merupakan salah satu kegiatan untuk mendapatkan
informasi. Dengan membaca kalian dapat memperoleh berbagai
informasi, baik yang berupa pengetahuan, pelajaran, maupun
informasi lainnya. Adapun membaca intensif merupakan kegiatan
membaca yang dilakukan secara cermat dan teliti terhadap teks
yang dibaca. Membaca intensif dapat diterapkan dalam upaya
mencari informasi yang bersifat detail. Selain hal tersebut,
membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi
sebagai bahan diskusi. Artinya, dengan proses membaca secara
cermat kalian dapat menentukan sebuah pokok persoalan atau
perihal yang menarik dari suatu teks bacaan untuk dapat atau layak
dijadikan sebagai bahan diskusi.
TAGIHAN
Kerjakan tugas beri-
kut!
1. Tentukanlah sebuah
acara, baik resmi atau
tidak resmi!
2. Buatlah sebuah teks
berisi susunan acara!
3. Bawakan acara terse-
but berdasarkan susun-
an acara dengan baik di
depan teman-teman
dan bapak/ibu guru!
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian
adalah dapat menen-
tukan informasi untuk
bahan diskusi melalui
membaca intensif,
kemudian mendiskusi-
kannya.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
132
Bacalah teks berikut dengan cermat dan teliti.
Mengembangkan
Soft Skills
Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual
Oleh: Lili Pramuji, S.Pd.
Guru SMP Muhammadiyah Bogor
Kesuksesan seseorang tidak ditentukan
semata-mata oleh pengetahuan dan
keterampilan teknis (
hard skills
). Namun,
kesuksesan juga ditentukan oleh keterampilan
mengelola diri dan orang lain (
soft skills
).
Pendidikan
soft skills
bertumpu pada
pembinaan mentalitas agar siswa dapat
menyesuaikan diri dengan realitas kehidupan.
Hasil penelitian mengungkapkan, kesuksesan
seseorang hanya ditentukan sekitar 20 persen
dengan
hard skill
dan sisanya 80 persen
dengan
soft skills
.
Proses pendidikan merupakan per-
ubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan
(psikomotor), dan sikap (afektif) seseorang.
Maka dari itu, pendidikan seharusnya
menghasilkan
output
dengan kemampuan
yang proporsional antara
hard skills
dan
soft
skills
. Selain karena kurikulum yang memiliki
muatan
soft skills
yang rendah dibanding
muatan
hard skills
, ketidakseimbangan antara
soft skills
dengan
hard skills
juga dapat
disebabkan oleh proses pembelajaran yang
menekankan pada perolehan nilai hasil
ulangan maupun nilai hasil ujian.
Banyak guru yang memiliki persepsi
bahwa peserta didik yang memiliki
kompetensi yang baik adalah memiliki nilai
hasil ulangan atau ujian yang tinggi. Persepsi
ini menyebabkan guru terkungkung dalam
proses pembelajaran yang konvensional
(
teacher centered
), baik dalam penyampaian
demikian juga pada proses penilaiannya. Saat
ini sudah saatnya guru lebih kreatif dan
inovatif dalam menciptakan proses belajar
mengajar yang berpusat pada siswa (
student
centered learning
).
Setiap orang termasuk peserta didik
sudah memiliki
soft kills
walaupun berbeda-
beda.
Soft skills
ini dapat dikembangkan
menjadi lebih baik atau bernilai (diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari) melalui proses
pembelajaran. Pendidikan
soft skills
tidak
seharusnya melalui satu mata pelajaran
khusus, melainkan diintegrasikan melalui
mata pelajaran yang sudah ada atau dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Salah satunya adalah
pembelajaran kontekstual (
Contextual Teach-
ing and Learning
).
Pembelajaran kontekstual (CTL) adalah
konsep belajar yang membantu guru. CTL juga
mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa. Selain itu,
CTL mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari
dengan melibatkan komponen utama
pembelajaran. Komponen tersebut yaitu
konstruktivisme, menemukan, bertanya,
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan
penilaian yang sebenarnya. Sebuah kelas
dikatakan menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual apabila
menerapkan ketujuh komponen tersebut
dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan ketujuh komponen tersebut,
pembelajaran kontekstual merupakan
pembelajaran yang berlandaskan pada
beberapa hal. Beberapa hal tersebut meliputi
dunia kehidupan nyata, berpikir tingkat
tinggi, aktivitas siswa, aplikatif, berbasis
masalah nyata, penilaian komprehensif, dan
pembentukan manusia yang memiliki akal
sehat. CTL dilaksanakan melalui beberapa
pendekatan pengajaran, antara lain berikut.
1. Belajar berbasis masalah.
2. Pengajaran autentik.
3. Pengajaran berbasis inquiri.
4. Belajar berbasis proyek atau tugas
terstruktur.
5. Belajar berbasis kerja.
(Sumber:
Republika,
23 Januari 2008 dengan
pengubahan)
Pelajaran 7 Pendidikan
133
Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan berkenaan dengan
informasi yang layak untuk menjadi bahan diskusi, antara lain dapat
menambah pengetahuan atau wawasan, bermanfaat, dan akan lebih
baik jika sedang menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Dalam
menyimpulkan mengenai informasi atau perihal yang layak dijadikan
sebagai bahan diskusi dari suatu teks, kalian perlu melakukan hal-
hal di antaranya berikut.
1.
Membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang
paling menarik dari hal-hal yang lain. Akan lebih baik jika kalian
menemukan pokok-pokok pikiran yang ada kemudian memilih
yang paling layak untuk dijadikan sebagai bahan diskusi.
2.
Mempertimbangkan kemampuan diri dan kemampuan teman
diskusi berkenaan dengan kemampuan diri menguasai atau
memahami perihal yang akan kalian diskusikan. Jangan sampai
kalian menentukan bahan diskusi yang menarik, tetapi kalian
sendiri tidak memahami persoalan tersebut.
3.
Mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi
terkait perihal yang akan didiskusikan.
Berkenaan dengan teks di atas, kalian dapat memilih perihal
atau tema yang dapat kalian jadikan sebagai bahan diskusi.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, kalian dapat menentukan
terlebih dahulu pokok-pokok penting dari bacaan tersebut, seperti
berikut ini.
a.
Kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh
pengetahuan dan keterampilan teknis (
hard skills
), tetapi
oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain (
soft
skills
).
b.
Proses pendidikan merupakan perubahan pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif)
seseorang, sehingga pendidikan seharusnya menghasilkan
output
dengan kemampuan yang proporsional antara
hard skills
dan
soft skills
.
c.
Saat ini sudah saatnya guru lebih kreatif dan inovatif dalam
menciptakan proses belajar mengajar yang berpusat pada
siswa (
student centered learning
).
d.
Soft skills
ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik atau
bernilai (diterapkan dalam kehidupan sehari-hari) melalui
proses pembelajaran.
e.
Pembelajaran kontekstual (CTL) adalah konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.
Bingkai Bahasa
Dalam bacaan terdapat
singkatan CTL yang
merupakan singkatan dari
Contextual Teaching and
Learning
, yaitu konsep
belajar yang membantu
guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan
dengan situasi dunia
nyata siswa. Singkatan
berbeda dengan akronim.
Tahukah kamu akronim
itu?
Dalam KBBI Pusat Ba-
hasa Departemen Pen-
didikan Nasional, akro-
nim adalah kependekan
yang berupa gabungan
huruf atau suku kata atau
bagian lain yang ditulis
dan dilafalkan sebagai
kata yang wajar (2002:
21).
Ingatlah selalu penulisan
akronim! 1) Jika diambil
huruf awal, maka ditulis
dengan huruf kapital, se-
perti OSIS, ASRI, AIDS,
dan sebagainya; 2) Jika
berupa nama diri, maka
ditulis huruf kapital
awalnya saja, seperti:
Basamas, Askes, Atdik-
bud, dan sebagainya; 3)
Jika bukan nama diri, di-
tulis dengan huruf kecil,
seperti pemilu, puskes-
mas, amdal, dan lain-lain.
•
Guna memperdalam
kemampuanmu me-
ngenai akronim,
bacalah beberapa teks
bacaan dari surat ka-
bar yang mengandung
akronim!
•
Tentukan arti dari
akronim tersebut serta
analisislah kebenaran
penulisannya!
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
134
f.
Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang
berlandaskan pada dunia kehidupan nyata, berpikir tingkat
tinggi, aktivitas siswa, aplikatif, berbasis masalah nyata,
penilaian komprehensif, dan pembentukan manusia yang
memiliki akal sehat.
g. CTL dilaksanakan melalui beberapa pendekatan
pengajaran, antara lain:
•
belajar berbasis masalah,
•
pengajaran autentik,
•
pengajaran berbasis inquiri,
•
belajar berbasis proyek atau tugas terstruktur, serta
•
belajar berbasis kerja.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas, kalian dapat
memilih salah satu atau beberapa pokok pikiran yang paling
tepat untuk kalian jadikan bahan diskusi bersama teman. Selain
dengan cara itu, kalian juga dapat menentukan bahan diskusi
dengan cara membuat kesimpulan dari pokok-pokok pikiran
itu kemudian mengambil inti sari persoalannya.
Uji Kemampuan 3
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Tidak mudah mengajarkan bahasa Sunda
kepada anak-anak didik. Hal ini sangat
dirasakan oleh Cece Hidayat, guru bahasa
Sunda SMPN 13 Bandung. Dia adalah salah
seorang pemenang Hadiah Hardjapamekas
2008. Kendala utamanya adalah
ketidaktertarikan siswa dalam mempelajari
bahasa Sunda. Menurut Cece, ini terjadi
akibat banyak keluarga yang sudah tidak
menggunakan bahasa Sunda di rumah.
Namun, hal ini tidak menjadikan pria
kelahiran Bandung, 26 Mei 1964 ini patah
semangat. Guru lulusan Jurusan Pendidikan
Bahasa Daerah IKIP Bandung pada 1990 ini,
memiliki banyak trik untuk menciptakan
ketertarikan para siswa. “Satu-satunya hadiah
bagi siswa adalah memberi nilai yang bagus,”
ujar Cece yang mulai mengajar bahasa Sunda
di SMP 3 Ciputat, Tanggerang sejak 1991-
2008 ini. Namun, nilai bagus yang diberikan
Cece bukan lantaran siswa pandai menjawab
soal-soal dalam ujian. Pasalnya, Cece
menilai, ujian itu hanya bersifat kognitif. Cece
akan memberikan nilai bagus jika sikap anak
selama proses belajar dan penggunaan bahasa
Sunda sehari-hari dijalankan dengan baik.
“Kalau siswa memperoleh nilai tiga
dalam ujian, tapi sikapnya baik selama
belajar dan selalu membiasakan mengguna-
kan bahasa Sunda, saya dapat memberikan
reward
dengan memberikan nilai delapan,”
jelas mantan wartawan Galura, majalah
berbahasa Sunda ini. Cece melakukan
pembiasaan berbahasa Sunda di kelas, salah
satunya dengan ucapan salam. Biasanya,
siswa itu memberikan salam saat guru masuk
kelas dengan ucapan “Siap berdiri beri salam”.
Lalu diubah menjadi “
Sidakep, sageut, hatur
salam. Ngadua dikalan, ngadua rengse, hatur
salam
. Cece mengaku, semangat siswa yang
memiliki darah Sunda untuk mempelajari
Selintas Makna
Keutuhan informasi
dapat terjaga apabila
informasi yang kamu
dapatkan benar-benar
kamu pahami. Cermati-
lah informasi yang kamu
terima secara teliti dan
pahamilah pokok-pokok
pentingnya.
Pelajaran 7 Pendidikan
135
bahasa Sunda, masih kalah dibanding siswa
yang justru tidak berdarah Sunda. Dia pernah
memberikan nilai 10 kepada siswa keturunan
Batak karena semangat belajar bahasa Sunda
dan juga menjadi juara lomba debat bahasa
Sunda.
(Sumber:
Republika
, 23 Januari 2008, dengan
pengubahan)
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cermat dan benar di
buku tugasmu!
1.
Apakah tema pokok yang dikemukakan dalam teks di atas?
2.
Tuliskanlah pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam teks di
atas!
3.
Apakah permasalahan yang dapat kamu simpulkan dari teks
di atas, yang layak untuk dijadikan sebagai bahan diskusi?
4.
Bandingkan hasil kerjamu dengan hasil kerja temanmu untuk
dianalisis perbedaan dan persamaannya!
5.
Diskusikan bahan diskusi yang paling menarik dari teks di atas
bersama teman-temanmu!
D. Menulis Puisi Bebas dengan Menggunakan
Pilihan Kata yang Sesuai
Bagi seseorang, pengalaman dapat dijadikan sebagai salah
satu sumber inspirasi dalam berkarya seni, termasuk menulis puisi.
Namun demikian, menulis puisi bagi sebagian orang merupakan
hal yang sulit. Terkadang, sebelum menulis puisi, seseorang sudah
terbebani terlebih dahulu dengan keinginan bahwa sebuah puisi itu
harus indah, bagus, dan sebagainya.
Sebenarnya menulis puisi tidak sesulit yang dibayangkan,
karena sebuah puisi merupakan ungkapan jiwa seseorang atas
pengolahan pengalamannya. Siapa pun yang hidup pasti punya jiwa,
berarti siapa pun dapat menulis puisi. Dalam hal ini, tinggal
bagaimana seseorang tersebut dapat melatih untuk menata
ungkapan-ungkapan jiwa tersebut ke dalam kalimat-kalimat yang
puitis.
Perhatikanlah contoh puisi yang bertemakan pendidikan berikut!
Retorika pada Suatu Malam
Karya: Taufiq Abi Sabda
Perempuan dan pandangnya yang sayu
tengah malam berkesah tiba-tiba
tentang harapan dan kulit yang mulai mengeriput
membuat matanya sulit memejam
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian
adalah dapat menyu-
sun puisi bebas
dengan menggunakan
pilihan kata yang
menarik dan sesuai.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
136
Nak, hari nanti tak lagi dapat kutebus biaya sekolahmu
tak apalah cukup kautahu beberapa abjad
untuk membaca hidup dengan penuh pengertian
janganlah pula kecil hati
sebab esok masih banyak yang bisa kaupelajari
dengan biaya mempertaruhkan nyali
Perempuan dan pandangnya yang sayu
bertimbang pada lampu jalan dan sepi
di depan pasar, sudut kota dekat terminal
Solo,
2006
Berdasarkan puisi di atas, kalian dapat melihat adanya sebuah
pilihan kata atau diksi yang tepat. Misalnya pada kata “berkesah”,
mengapa tidak
berkata
,
bergumam
, atau
berteriak
. Kata
“berkesah” dipilih sesuai isi puisi. Kata ini mengungkapkan perasaan
gelisah yang sedang merundung tokoh yang digambarkan dalam
puisi. Hal ini akan dapat meninggalkan kesan tersendiri dalam benak
pembaca.
Proses menulis puisi dapat diawali dengan keinginan
menuliskan segala sesuatu yang dirasakan atau dipikirkan. Misalnya
kalian ingin menulis tentang laut, sejenak kalian bayangkan dan
renungkan tentang laut. Tuliskan segala sesuatu yang terlintas
dalam benak dan pikiran kalian tentang laut. Teruslah mencari hal-
hal yang lebih dalam dan lebih jauh berkaitan dengan laut. Setelah
selesai menuliskan semuanya, suntinglah tulisan tersebut dengan
memerhatikan letak urutan, tata kalimat, diksi, keserasian bait, baris,
dan rimanya.
Uji Kemampuan 4
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cermat!
1.
Renungkanlah sesuatu hal, peristiwa, perasaan, pemikiran,
atau pengalamanmu yang paling berkesan berkenaan dengan
pendidikan!
2.
Tuliskan semua yang ada dalam benak atau perenunganmu!
3.
Pilihlah kata-kata yang bermakna dan indah berkaitan dengan
sesuatu yang kamu renungkan!
4.
Susunlah kata-kata tersebut menjadi kalimat-kalimat puisi!
5.
Suntinglah kembali tulisanmu dengan memerhatikan keserasian
bait, baris, dan pola perimaannya!
Tulislah puisimu di dalam buku tugas!
Ingin Tahu?
Untuk dapat menuang-
kan ide, gagasan, atau
pengalaman ke dalam
bentuk puisi perlu
latihan dan pengetahuan
tentang puisi yang me-
madai. Dengan mengan-
dalkan pengalaman-
pengalaman dalam latihan
belaka, tanpa didasari
teori, tuntutan, atau
pengetahuan tentang
puisi yang memadai,
mungkin sulit meraih
hasil yang maksimal.
Pelajaran 7 Pendidikan
137
RANGKUMAN
1. Dalam mengidentifikasi karakter tokoh
novel remaja, baik asli maupun
terjemahan, perlu membaca novel
secara utuh dan lengkap. Selain itu,
juga harus benar-benar dapat menang-
kap isi cerita secara kronologis, detail,
dan lengkap, terutama bagian-bagian
yang berkaitan dengan penokohan.
2. Membawakan acara berarti menyam-
paikan susunan acara kepada peserta
atau hadirin yang mengikuti acara.
Membawakan acara harus dilakukan
dengan baik, misalnya menggunakan
bahasa yang santun dan komunikatif,
menyampaikan acara sesuai urutan,
tidak monoton, dan menerapkan
intonasi dan artikulasi yang tepat.
3. Tidak semua informasi layak dijadikan
untuk bahan diskusi. Ada beberapa hal
mengenai kelayakan sebuah informasi
untuk menjadi bahan diskusi, antara lain
dapat menambah pengetahuan atau
wawasan, bermanfaat, dan menjadi
bahan pembicaraan masyarakat.
4. Puisi merupakan ungkapan jiwa
seseorang yang ditata ke dalam
kalimat-kalimat yang puitis. Dalam
menulis puisi perlu memerhatikan letak
urutan, tata kalimat, diksi, keserasian
bait, serta baris atau rimanya.
Evaluasi Pelajaran 7
Kerjakan di buku tugas!
1.
Simaklah petikan novel berikut dengan saksama!
Kebanyakan remaja mungkin merasa
bosan bergaul dengan sekelompok wanita
pada hari Jumat malam, tapi Holly tidak.
Yah, tentu saja ia takkan keberatan pergi
bersama Tyler, tapi saat ia menjelaskan pada
cowok itu bahwa Jumat malam ia selalu
menghabiskan waktunya bersama ibunya,
cowok itu menerimanya. Hari Jumat adalah
waktu untuk ikatan ibu-anak mereka,
begitulah menurut Wanda. Mereka
menertawakan pakaian aneh-aneh yang
dikenakan murid-murid Haverty, atau
menggeleng kagum melihat bakat beberapa
di antara mereka. Tapi itu lebih dari sekadar
menonton acara TV.
Itu berarti menghabiskan waktu bersama.
Lagi pula, mereka hanya hidup berdua. Ayah
Holly sudah lama meninggal, ketika Holly
masih bayi. Ibunya tak mau membicarakan
hal itu. Wanda malah tidak punya foto ayah
Holly selembar pun. Holly sering bertanya-
tanya seperti apa wajah ayahnya, dan apakah
ia mirip dengannya. Apakah ayahnya suka
makan jagung karamel, seperti dirinya?
Apakah ayahnya menertawakan lelucon-
lelucon yang sama? Apakah mata ayahnya
biru bak kristal es seperti matanya?
Ada begitu banyak pertanyaan. Dan tak
pernah ada cukup jawaban. Tak pernah ada
jawaban.
“Oh, lihat dia, Putri,” kata Ruby,
menggigit kue buahnya saat seorang gadis
yang mengenakan atasan ungu berkilauan dan
celana panjang yang serasi berjalan ke atas
panggung Haverty Talent Hour dengan penuh
percaya diri. Gadis itu mengangguk pada
Frank Shepherd, pembawa acara, dan
menganggukkan kepalanya ke arah mikrofon.
“Nama saya Melody Gates dan malam ini
saya akan menyanyikan 'I Will Always Love
You',” katanya dengan percaya diri.
“Kurasa orang tuanya tahu dia bisa
menyanyi sebelum mereka memberinya
nama,” kata Wanda sambil tersenyum saat
ia kembali dengan membawa baki berisi
cangkir-cangkir kopi yang mengepul.
Holly mengerutkan kening. “Shhh,
Mom! Aku ingin mendengarnya.”
(
Karunia yang Terindah
, Britney dan Lynne Spears)
Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2
138
Kejakanlah dengan cermat dan benar!
a
Jelaskan karakter setiap tokoh dalam petikan novel
tersebut yang berkaitan dengan kepribadian dan watak!
Sertakan data yang dapat kamu temukan dalam novel!
b. Jelaskan karakter setiap tokoh dalam petikan novel
tersebut yang berkaitan dengan peran! Sertakan data yang
dapat kamu temukan dalam novel!
2.
Perhatikan teks ilustrasi berikut!
Pada akhir tahun ajaran ini, OSIS
sekolahmu mengadakan acara pelepasan
lulusan bagi siswa kelas tiga. Acara ini
diadakan di aula sekolahmu, dengan dihadiri
oleh seluruh siswa kelas satu, dua, dan tiga
beserta guru dan karyawan. Susunan acara
dalam acara tersebut meliputi pembukaan,
sambutan ketua OSIS dan pembina OSIS;
acara inti yaitu kesan dan pesan dari wakil
siswa kelas III yang dilanjutkan kesan dan
pesan dari wakil siswa kelas I dan II; petuah
dari kepala sekolah, lain-lain sebagai waktu
istirahat yang diisi dengan hiburan; serta
penutup.
Tulislah susunan acara tersebut secara urut dengan penomor-
an!
3.
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Subsidi Silang Anak Sekolah
Mengajak murid usia sekolah untuk
mengamati burung ternyata bukan perkara
mudah. Kendati
Jakarta Green Monster
lewat
fasilitas Flora Fauna Internasional yang juga
telah menggandeng aktor ganteng Nicholas
Saputra, nyatanya tidak semua sekolah
bersedia mengirim muridnya untuk
mengamati burung di Kepulauan Seribu.
Meski begitu, peminat program mengamati
burung bersama
Jakarta Green Monster
tidak
surut. Tahun lalu saja 1.800 anak sekolah
menjadi pesertanya.
Jakarta Green Monster
menerapkan
prinsip subsidi silang untuk dapat membawa
anak-anak kurang mampu mengamati burung.
Setiap murid sekolah yang ikut cukup
membayar Rp225.000,00 untuk menginap
dua hari satu malam di Pulau Untung Jawa.
Biaya tersebut sudah mencakup transportasi
laut, makan, asuransi, jaket, peminjaman
teropong, serta cendera mata khusus
bird
watching
. Murid-murid lalu dibawa
mengamati burung dari Muara Angke sampai
Pulau Rambut.
Nah, 10 persen biaya
bird watching
digunakan untuk menyubsidi anak-anak yang
kurang beruntung. Komunitas anak jalanan
yang dirangkul KKS Melati merupakan salah
satu kelompok penerima subsidi
bird watch-
ing
. Sementara komunitas seperti fotografi
misalnya membayar Rp250.000,00 per orang
untuk mengikuti pengamatan burung.
(Sumber:
www.republika.co.id,
dengan pengubahan)
Kerjakanlah perintah soal berikut dengan cermat!
a. Tuliskanlah pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam teks
di atas!
b. Apakah permasalahan yang dapat kamu simpulkan dari
teks di atas, yang layak untuk dijadikan sebagai bahan
diskusi?
4.
Buatlah sebuah puisi bebas yang bertema pendidikan dengan
pilihan diksi yang menarik!